This is featured post 1 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 2 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
This is featured post 3 title
Replace these every slider sentences with your featured post descriptions.Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha - Premiumbloggertemplates.com.
Selasa, 13 Oktober 2015
Sejarah singkat berdirinya Palang Merah
RIWAYAT SINGKAT JEAN HENRY DUNANT
Jean Henry Dunant adalah Bapak Palang karena beliaulah
pendiri dan pelopor berdirinya Palang Merah. J. H.Dunant lahir di Swiss pada
tanggal 8 Mei 1828 (ditetapkan sebagai Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah
Internasional). Ayahnya bernama Jean Jacques Dunant dan Ibunya bernama
Antoinette colladon.
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PALANG MERAH
Pada tanggal 24 Juni 1859 di Solferino Itali Utara, pasukan
Prancis dan Itali sedang bertempur melawan pasukan Austria. Pada saat itu H.
Dunant tiba disana dengan harapan dapat bertemu dengan Kaisar Prancis (Napoleon
III). H. Dunant secara kebetulan menyaksikan pertempuran itu. Saat itu dinas
medis militer kewalahan dalam menangani korban perang yang mencapai 40.000
orang. Tergetar oleh penderitaan tentara yang terluka H. Dunant bekerjasama
dengan penduduk setempat segera bertindak mengkoordinasikan bantuan untuk
mereka. Setelah kembali ke Swiss, H. Dunant menggambarkan pengalaman itu ke
dalam sebuah buku yang berjudul : UN SOUVENIR DE SOLFERINIO/ A MEMORI OF
SOLFERINO yang artinya Kenang-kenangan dari Solferino TAHUN 1862. Dalam bukunya
H. Dunant mengajukan 2 gagasan, yaitu :
·
Membentuk organisasi Sukarelawan, yang akan disiapkan dimasa damai untuk
menolong para prajurit yang terluka di medan perang.
·
Mengadakan perjanjian internasional guna melindungi prajurit yang cidera
di medanperang, serta sukarelawan dari organisasi tersebut pada waktu
memberikan perawatan.
Tahun 1863 Empat orang warga Jenewa bergabung dengan H.
Dunant untuk mengembangkan kedua gagasan tersebut. Empat orang tersebut adalah
:
1. General Dufour
2. Dr. Theodore
3. Dr. Louis Appia
4. Gustave Moynier
Yang kemudian mereka bersama-sama membentuk “Komite
Internasional Palang Merah” (KIPM) atau “International Committee Of the Red
Cross” (ICRC). Berdasarkan gagasan pertama didirikanlah sebuah Organisasi
Sukarelawan di setiap negara, yang bertugas membantu dinas medis angkatan darat
pada waktu perang. Organisasi tersebut sekarang disebut LRCS (Loague Of The Red
Cross Society) atau LPPMI (Liga Perhimpunan Palang Merah) yang dibentuk tanggal
5 Mei Tahun 1919. Tahun 1992 berubah menjadi Federasi Internasional Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah. Palang Merah lahir berdasarkan keinginan untuk
membantu korban perang, dan untuk pelaksanaan tugasnya pada tanggal 22 Agustus
1864 atas Prakarsa ICRC, Pemerintah Swiss menyelenggarakan Konferensi yang
diikuti 12 negara yang dikenal dengan Konvensi Genewa (The Genewa Conventions
Of August 12 1949). Kovensi Jenewa adalah perjanjian Internasional yang memuat
aturan pokok tertentu yang mengikat dan berlaku terhadap negara-negara yang
telah menandatanganinya. Syarat suatu Negara dalam menandatangani Konvensi
Jenewa :
1. Negara Merdeka
2. Negara yang mempunyai perhimpunan Palang Merah
3.Mengakui dan Menandatangani Konvensi Jenewa Konvensi
Genewa terdiri dari 4 bagian,
yaitu: Konvensi I (1864) Mengatur
tentang perbaikan nasib korban perang di darat, Konvensi II (1906) Mengatur
tentang Perbaikan nasib korban perang di lautdan karam, Konvensi III (1929)
Mengatur tentang perlakuan terhadap tawanan perang, dan Konvensi IV (1949) 12
Agustus Mengatur tentang perbaikan nasib orang-orang sipil di waktu perang.
Pengakuan Indonesia terhadap Konvensi Jenewa di wakili oleh
Deplu atas nama pemerintah ditetapkan di Jakarta tanggal 10 September 1959
berdasarkan UU. No.59/1958. Dalam perkembangannya pada tahun 1977 atas prakarsa
pemerintah Swiss diselenggarakan Konferensi Diplomatik di Jenewa untuk membahas
2 buah rancangan Protokol tambahan Konvensi Jenewa, yaitu :
· Protokol
tambahan I mengenai Perlindungan terhadap korban sengkete bersenjata
International (Protokol Additional to the Genewa Convention of 1949 and
relating to the Protection of Victims of International Armed Conflicts).
· Protokol
Tambahan II mengenai Perlindungan terhadap korban sengketa bersenjata
Non-International (Protokol Additional to the Genewa Convention of 1949 and
Relating to the Protection of Victims of non International Armed Conflicts).
Kewajiban Negara peserta Konvensi Genewa : 1. Mematuhi dan menghormati aturan
Konvensi Genewa 2. Melaksanakan aturan Konvensi Genewa dengan membuat UU
tentang pemberian sanksi pelaku pelanggaran berat. 3. Menyebarluaskan
Pengertian Konvensi genewa.
PALANG MERAH INTERNASIONAL
Palang Merah adalah suatu perhimpunan yang anggotanya
memberikan pertolongan dengan sukarela berdasarkan prikemanusiaan kepada mereka
yang membutuhkan tanpa membedakan bangsa, agama dan politik.Tiga macam Lambang
Palang Merah yang resmi diakui Internasional : 1. PalangMerah diatas warna
dasar putih Adalah kebalikan dari bendera Swiss sebagai lambang yang diakui
untuk menghormati negara Swiss atau kewarganegaraan Dunant. (1864) 2. Bulan
sabit Merah diatas warna dasar putih digunakan di negara Arab (1876) 3. Singa
dan Matahari Merah diatas warna dasar putih digunakan di Negara Iran. Arti
Pemakaian Tanda Palang Merah :
• Pada Waktu
Perang Melindungi korban perang baik sipil atau militer, kesatuan kesehatan dan
RS yang ditunjuk sebagai RS Palang merah oleh yang berwajib.
• Pada Waktu Damai
Dipakai sebagai petunjuk oleh jawatan kesehatan angkatan perang, Palang Merah
Nasional dan beberapa Organisasi yang diberi ijin untuk memakainya.
TUGAS PALANG MERAH :
• Pada
Waktu Perang, Membantu Jawatan Kesehatan
angkatan Perang dan memberi Pertolongan
• Pada
waktu damai, Membangkitkan perhatian umum terhadap azas dan tujuan Palang
Merah, menyebar luaskan Cita-cita Palang Merah Berdasarkan Prikemanusiaan,
menyiapkan tenaga dan sarana Kesehatan/bantuan lainnya untuk menjamin
kelancaran tugas palang Merah, memberi bantuan dan pertolongan pertama dalam
setiap musibah/kecelakaan, menyelenggarakan PMR, turut memperbaiki Kesehatan
rakyat, membantu mencari korban hilang ( TMS ).
PRINSIP DASAR GERAKAN PALANG MERAH DAN BULAN SABIT MERAH
INTERNATIONAL
Prinsip dasar Palang Merah dikenal dengan 7 Prinsip Palang
Merah yang disahkan di Wina (Austria) oleh Konferensi International Palang Merah
dan Bulan Sabit Merah XX tahun 1965. Terdiri atas :
1. Kemanusiaan
(Humanity)
Bahwa gerakan Palang Merah dan Bulan sabit Merah didirikan
berdasarkan keinginan untuk memberikan pertolongan tanpa membedakan korban
dalam pertempuran, berusaha mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia.
2. Kesamaan
(Importiality)
Bahwa gerakan ini tidak membedakan bangsa, suku, agama dan
politik, tujuannya semata-mata untuk mengurangi penderitaan manusia sesuai
dengan kebutuhannya dan mendahulukan yang paling parah.
3. Kenetralan
(Neutrality)
Bahwa gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri
dalam pertentangan Politik, agama, suku, atau ideologi agar senantiasa mendapat
kepercayaan dari semua pihak.
4. Kemandirian
(Independence)
Bahwa gerakan ini bersifat mandiri, tugasnya membantu
pemerintah dalam bidang kemanusiaan, harus mentaati peraturan negaranya dan
harus menjaga otonomi negaranya sehingga dapat bertindak sesuai dengan prinsip
palang merah.
5.
Kesukarelaan(Voluntari Service)
Gerakan ini member bantuan secara sukarela bukan keinginan
mencari keuntungan.
6.
Kesatuan(Unity)
Gerakan ini dalam suatu Negara hanya terdapat satu
perhimpunan palang merah atau bulan sabit merah yang terbuka untuk semua orang
dan melaksanakan tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.
7. Kesemestaan
(Universality)
Bahwa gerakan ini bersifat semesta dimana setiap perhimpunan
mempunyai hak dan tanggung jawab yang sama dalam menolong sesama.
SEJARAH PALANG MERAH INDONESIA
Seperti Palang Merah International, lahirnya PMI juaga
berkaitan dengan peperangan yang diawali pada:
1. Masa Sebelum Perang Dunia I :
• 21 Oktober
1873 Palang merah Hindia Belanda dibentuk dengan nama Nederlands Rode Kruis
Afdeling Indie (NERKAI).
• Tahun 1932
Dr. RCL Senduk dan Bahder Djohan merencanakan mendirikan badan PMI namun
ditolak oleh pemerintah Belanda.
• Tahun 1940
pada siding Konferensi NERKAI, rencana itu dikemukakan kembali namun tetap
ditolak dengan alas an pemerintah Indonesia belum mampu mengatur Badan palang
Merah nasional.
2. Masa Pendudukan Jepang Dr. RCL Senduk berusaha kembali
untuk mendirikan Badan PMI namun gagal karena ditolak oleh Pemerintah Dai
Nippon.
3. Masa Kemerdekaan RI :
• Tanggal 3
September 1945 presiden Soekarno memerintahkan kepada Menkes Dr, Buntaran
Martoadmodjo untuk membentuk badan PM Nasional.
• Tanggal 5
September 1945 Menkes RI dalam Kabinet I (dr. Boentaran ) membentuk Panitia 5
Ketua : Dr. R. Mochtar
Penulis : Dr. Bahder
Djohan
Anggota
: Dr. Djoehana Dr. Marzuki Dr. Sitanala.
• 17 September
1945 tersusun Pengurus Besar PMI yang dilantik oleh Wakil Presiden RI Moch.
Hatta, yang sekaligus sebagai ketua dan beliau dikenal dengan Bapak Palang
Merah Indonesia. Pengurus PMI Pertama yaitu:
Ketua
: Drs. Moh. Hatta
Wakil ketua :
Dr. Boentaran Martoadmodjo
Badan Penulis : Dr.
Mochtar Dr. Bahder Djohan Mr. Santuso
Bendahara
:Mr. Saubari
Penasehat :
KH. Rd. Adenan
Dan ditambah pengurus lainnya.
3. Beberapa Peristiwa Sejarah penting :
• Tanggal 16
januari 1950 dikeluarkan Kepres No. 25/1950 tentang pengesahan berdirinya PMI.
• Tanggal 15 Juni 1950 PMI diakui oleh ICRC.
• Tanggal 16
Oktober 1950 PMI diterima menjadi anggota Federasi Palang Merah dan Bulan sabit
Merah dengan keanggotaan No. 68.
Nama-nama Tokoh yang pernah Menjadi Ketua PMI :
1. Ketua PMI ke 1 (1945-1946), Drs. Moh Hatta.
2. Ketua PMI ke 2 (1946-1948), Soetardjo Kartohadikoesoemo.
3. Ketua PMI ke 3 ( 1948-1952), BPH. Bintoro.
4. Ketua PMI ke 4 (1952-1954), Prof. Dr. Bahder Djohan.
5. Ketua PMI ke 5 (1954-1966), P.A.A. Pakualam VIII.
6. Ketua PMI ke 6 (1966-1969), Letjen Basuki Rachmat.
7. Ketua PMI ke 7 (1970-1982), Prof.Dr. Satrio.
8. Ketua PMI ke 8 (1982-1986), Dr. H. Soeyoso Soemodimedjo.
9. Ketua PMI ke 9 (1986-……),
Dr. H. Ibnu Sutowo.
Azas dan Landasan PMI :
a) Pancasila sila Kemanusiaan Yang adil dan beradab, yang
terdiri dari 8 butir.
b) Pembukaan UUD 1945, alinea I danIV.
c) Batang Tubuh UUD 1945- Pasal 27 ayat 2- Pasal 34 PALANG
MERAH REMAJA Tingkatan anggota PMR : Tingkat Mula untuk SD umur 7-12 Tahun,
Tingkat Madya untuk SLTP umur 13-16 Tahun, Tingkat Wira untuk SMU umur 17-21
Tahun. PMR dibentuk bulan Maret 1950 berdasarkan keputusan LRCS.
Visi Misi PMR
VISI dan MISI PMR :
VISI :
1. Membawa nama baik PMR di tingkat Kota, Provinsi, dan Nasional.
2. Unggul dalam etika kepalangmerahan dan disiplin ilmu.
3. Unggul dalam bidang pertolongan pertama, perawatan keluarga, dan peragaan tandu darurat.
MISI :
1. Meningkatkan semangat juang dalam bidang kepalangmerahan.
2. Meningkatkan kedisiplinan para siswa, pembina, guru, dan alumni.
3. Menciptakan situasi organisasi yang sejahtera dan kekeluargaan yang tinggi.
4. Meningkatkan solidaritas dan loyalitas.
5. Menjaga nama baik PMR baik di dalam maupun diluar sekolah
6. Meningkatkan kerjasama dengan PMR sekolah-sekolah lain.
7. Terlaksananya dengan baik program kerja yang sudah di agendakan.
8. Mewujudkan siswa mampu berbahasa inggris aktif lisan maupun tulisan
TRI BAKTI PMR :
1. Mengabdi kepada masyarakat.
2. Meningkatkan mutu kesehatan dan kebersihan lingkungan.
3. Menjalin tali persaudaraan Nasional dan Internasional.
7 Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional :
1. Kemanusiaan
2. Kesamaan
3, Kenetralan
4. Kemndirian
5. Kesukarelaan
6. Kesatuan
7. Kesemestaan
Salam Admin
Entah karena apa hati saya tergerak untuk membuatkan suatu blog untuk pmr sma 1 sengkang. tapi saya percaya bahwa tidak ada yang sia-sia yang dilakukan semuanya pasti ada manfaat yang dapat kita petik. dan terima kasih banyak saya ucapkan kepada teman-teman saya di pmr, adik-adik kelasku yang sekarang mengelola pmr sekarang, mungkin yang saya perbuat ini tidak terlalu memiliki manfaat tapi akan tetap saya lakukan .
salam Admin
anonimous